Senin, 29 Desember 2014

laporan kunjungankuu...



LAPORAN HASIL KUNJUNGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN  (TPI)
TANJUNG LUAR

DISUSUN OLEH :  ILYANA LATIFAH
PRODI                 :  D III GIZI





POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
T.A. 2014-2015
HASIL KUNJUNGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)
TANJUNG LUAR


BAB I
PENDAHULUAN
       1. LATAR BELAKANG
             Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur yang  penting bagi manusia, yang diperlukan oleh tubuh setiap harinya.Tersedianya produk bahan pangan yang aman harus  terutama bahan pangan hewani seperti ikan laut yang harganya murah dan tidak sulit didapatkan.
Banyak sekali komoditi pangan yang dihasilkan dari perairan, diantaranya ikan, udang, kerang/tiram, kepiting, teripang, rumput laut, cumi-cumi, dan lain sebagainya. Ikan laut pada umumnya lebih banyak dikenal daripada hasil perikanan lainnya karena jenis tersebut yang paling banyak dikonsumsi, sebagai bahan pangan. Kedudukan ikan menjadi sangat penting karena mengandung protein yang cukup tinggi sehingga sering digolongkan sebagai sumber protein.
            Mahasiswa polteknik kemenkes mataram jurusan gizi,sebagai calon ahli madya gizi, berkepentingan untuk mempelajari kualitas bahan pangan dari berbagai golongan : umbi-umbian, kacang-kacangan, unggas,ikan, daging, telur,susu, sayur-sayuran, buah-buahan. Teori di kelas yang kita banyak dapatkan perlu kita peraktikan di lapangan seperti kunjungan langsung ke TPI tanjung luar, yang merupakan sumber bahan pangan.Untuk itu perlu kunjungan langsung ke TPI(tempat pelelangan ikan) tanjung luar lombok timur dan untuk menambah wawasan mahasiswa,menambah pengalamam dan juga mahasiswa bisa tau cara memindang ikan,memotong ikan,berbagai jenis ikan  dll.


 2. TUJUAN
Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui mutu dan penanganan berbagai jenis ikan di TPI tanjung luar.


Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :

1.      menjelaskan gambaran umum (sejarah berdiri, lokasi, status, kepemilikan, jenis ikan, pemasaran, dll.)
2.       Mengidetikasi jenis, jumlah, mutu ikan,di TPI.
3.      Menjelaskan setiap tahap penanganan ikan di TPI tanjung luar.
4.      Mengidentifikasi standar  mutu fisik dan organoleptik yang di terapkan terhadap ikan  di TPI tanjung luar.
5.       Mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan yang terdapat  pada jenis-jenis ikan  di TPI tanjung luar.



3. Kegiatan
Untuk menunjang pencapaian tersebut, maka dilakukan kegiatan :
a.       Penjelasan mengenai gambaran umum lokasi kunjungan
b.      Peninjauan lapangan
c.       Diskusi hasil peninjauan
d.      Pembuatan laporan kunjungan.









BAB II
HASIL dan PEMBAHASAN

1.   WAKTU PELAKSANAAN
Hari / Tanggal             : Sabtu, 06- Desember-2014
            Pukul                           : 06:00 – selesai

2.   Sejarah berdirinya TPI Tanjung Luar
                       
            TPI  (Tempat Pelelangan ikan tanjung luar) berdasarkan sejarah TPI ini berdiri sejak zaman penjajahan Belanda.Sebelum tahu 70-an di namakan  Reset perikanan  dan  setelah  tahun 70-an di  pegang oleh  pemerintah perikanan..Luas TPI  ini sekitar 2 hektar,dengan fasilitas air,ruang pembeku,tempat pemindangan,tempat pemotongan ikan,tempat penjualan,mushlla,dan kantor TPI dll.

3.   GAMBARAN UMUM LOKASI yang DIKUNJUNGI
a.       Lokasi
Tempat pelelangan ikan TPI tanjung luar berada di desa tanjung luar kecamatan keruak-lombok timur.
b.      Status kepemilikan
Milik pemerintah provinsi dinamakan PPI(pusat pendaratan ikan), sedangkan milik prmerintah kabupaten lombok timur  dinamakan TPI (tempat pelelangan ikan).
4. STRUKTUR ORGANISASI
Ø  Kepala TPI                   : A.S. Syamsudin, S.Pi.
Ø  Kepala tat usaha        :  Pono Harianto
Ø  Sekretaris
Ø  Bendahara
Ø  Stap lokal                   : 6 orang
Ø  Juru lelang
Ø  Juru pungut
Ø  Petugas kebersihan    : 3 orang
·         Fasilitas-fasilitas yang tersedia di TPI tanjung luar diantaranya
v  Sarana pemindangan
v  Air sumur
v  Bak ikan
v  Timbangan
v  Gerobak dorong

·         Armada penangkapan yang terdapat di TPI Tanjung Luar terdiri dari :

1.      1000 kapal/perahu dengan mesin ketinting yang merupakan milik pribadi para nelayan.
2.      Alat tangkap jaring
3.      15 unit perahu/kapal kecil
4.      67 unit kapal dengan mesin temple

5.  TEKNIK PENANGKAPAN IKAN
            Penangkapan ikan dilakukan dengan menggunakan alat yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan jaring diantaranya: ikan teri,hiu,udang,lopster,tuna dan pancing raweng diantaranya: ikan hiu dll.
Biasanya ikan hiu ditangkap dengan menggunakan pancing, penangkapan ikan dengan pancing juga lebih bagus karena lebih tahan lama. Hasil penangkapan perharinya bisa mencapai puluhan ekor.
6.  DISTRIBUSI IKAN DI TPI
pendistribusi ikan di tpi bertujuan untuk mengawetkan ikan agar tetap segar.Semua jenis ikan dijual di tpi  tanjung luar ini, mulai dari ikan hiu sampai ikan-ikan kecil lainnya. Biasanya harga ikan yang paling tinggi disini adalah ikan hiu, satu ekornya bisa mencapai harga 20 juta, siripnya bisa mencapai 1 jutaan lebih, tulangya dengan harga 15 ribu, dan kulitnya yang kering berkisar antara 15 sampai 20 ribu dagingnya 20 ribu per kilo. Tapi ada dua jenis ikan hiu yang dilarang untuk di tangkap diantaranya: ikan hiu paus dan ikan hiu goroggaji. Harga ikan lain seperti ikan  tongkol yang dijual per baskomnya 100 ribu, ikan tuna perkolinya 12 ribu, harga ini biasanya ditentukan oleh pasar tergantung dari besar kecilnya ikan yang dijual, dan sebenarnya juga sudah ada standar resmi tetapi juga tidak diberikan batasan di tpi ini tidak ada istilah ikan yang dibuang, hampir setiap ikan yang dibawa nelayan dijual sampai habis dengan harga yang berbeda. Ikan asin yang tidak laku akan di asinkan atau dipindang untuk kelancaran penjualan ikan.
Pendistribusian ikan lebih banyak ditujukan kepada para konsumen lokal sepulau Lombok, seperti Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Dalam keadaan segar maupun sudah dilakukan proses pemindangan dilokasi TPI. Ikan yang dilelang di TPI tanjung luar tidak hanya hasil nelayan setempat namun juga berasal dari tempat-tempat lain seperti Ampenan, Labuhan Lombok, Sumbawa serta Sulawesi. Sehingga tidak heran ketika saat melakukan kunjungan ditemukan juga ikan-ikan yang tidak segar. Biasanya ikan-ikan yang tidak laku dijual atau pada musim tangkapan ikan melimpah ikan-ikan tersebut dibekukan dalam suatu box dengan suhu 40% dalam  jangka waktu 1 minggu.
·         Jenis- jenis ikan yang dijual
ü  Ikan hiu
ü  Ikan tongkol
ü  Ikan  teri
ü  Lopster
ü  Kepiting
ü  Ikan tuna
ü  Kerapu
ü  Udang
ü  Cumi
ü  Ikan Balang-balang
ü  Ikan bawal
ü  Ikan lembung
ü  Ikan julung
ü  Ikan kenyar
ü  Cakalang
ü  ikan cotek

7.   PENANGANAN IKAN DAN LIMBAH IKAN
Bebrapa penanganan ikan selain di simpan didalam box berisi es batu, agar ikan lebih tahan lama juga dilakukan pemindangan dan pengasinan. Namun pengasinan hanya dilakukan apabila hasil tangkapan ikan para nelayan melimpah. Sementara pemindangan masih dilakukan dengan alat yang sederhana yaitu dengan tungku api, sedangkan alat yang dilakukan untuk pengolahannya adalah drum dan baskom yang tebuat dari besi. Alat yang digunakan dalam proses pemindangan tidak mempengaruhi hasil olahan, karena yang mempengaruhi adalah bahan baku. Para pengelola juga sudah menyediakan alat yang lebih praktis dan lebih modren, tetapi para penjual lebih suka menggunakan alat sederhana, 1 tungku untuk pemindangan disewa dengan harga  Rp.1000, dengna ongkos pemindangan Rp.7000 per baskomnnya. Biasanya yang dipindang adalah ikan kecil-keci, ikan tongkol, dan cumi-cumi.





Gambar ikan yang akan dipindang dan  tempat pemindangan
Sinitasi di  TPI ini memang kurang bersih dan kurang bagus, tetapi pihak pengelola selalu berupaya mengatasi sinitasi tersebut dengan dipekerjakannya petugas yang akan membersihkan limbah-limbah tersebut dengan adanya 2 gerobak yang akan mengangkut limbah tersebut. Selain pengelola, pemerintah juga tetap melakukan pembaharuan untuk mengatasi masalah sinitasi, tetapi anggaran dana selalu menjadi kendalanya. Sebagian limbah TPI ini digunakan sebagai makanan ternak.
Limbah ikan yang ada juga tidak terbuang percuma, karena limbah ikan tersebut juga bisa bernilai ekonomis. Ampas ikan dijadikan pakan ternak, sebelum dijadikan ampas diolah dulu menjadi minyak ikan hiu. Ikan hiu yang rusak juga tetap bernilai ekonomis, yaitu dengan diawetkan, dan akan dikirim ke Pulau Jawa, begitupun ikan-ikan lainnya yang kurang layak untuk dikonsumsi. Selain itu juga hasil sampingan TPI ini adalah tepung dan minyak ikan.
 Cara pemindangan ikan
1.      Lapisan ikan yang digarami dengan garam kering secukupnya. Untuk ikan besar dipotong-potong dalam ukuran kecil sementara ikan kecil dipindang dalam keadaan utuh.
2.      Disusun berlapis-lapis di dalam wadah yang terbuat dari plat logam, pendil atau paso tanah (belanja tanah) atau lainnya.
3.      Kemudian direbus dalam jangka waktu yang cukup lama (sekitar 4 – 6 jam),
4.      Cairan perebus kemudian dibuang melalui lubang kecil bagian bawah wadah atau ditiriskan.
5.      Pada lapisan atas ditutup dengan selembar daun pisang  dan di atas permukaan kertas ini disebarkan merata selapis garam.




8. CIRI-CIRI IKAN UDANG DAN CUMI-CUMI YANG SEGAR YANG SEGAR
Ciri-ciri ikan segar adalah sebagai berikut
Ø  Warna kulit terang dan cerah.
Ø  Daging ikan bila ditekan terasa keras.
Ø  Mata jernih menonjol dan cembung.
Ø  Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang  lepas.      
Ø  Insang berwarna merah. 
Ø  Sirip kuat.
Ø  kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Tidak berbau busuk.


Ciri-ciri Udang segar :

v  sekelompok udang yang segar mudah bergeser antara sesamanya.
v  tidak ada bau menusuk.
v  dagingnya padat kenyal.
v  berwarna hijau keabuan semi transparan.


 Ciri-ciri cumi segar:
1.      Cumi-cumi segar badannya kenyal dan kokoh bila ditekan.
2.      Cumi-cumi kecil badannya berwarna keunguan dengan bintik-bintik hitam. Sedangkan cumi-cumi besar berukuran >20 cm, badannya berwarna putih dengan sedikit bintik hitam.
3.      Cumi segar di lapisi selaput lendir jernih.
4.       Mengeluarkan bau khas dan bukan bau busuk.







BAB III
PENUTUP    KESIMPULAN
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Luar sudah didirikan sejak zaman Belanda. Sebelum tahu 70-an di namakan Reset perikanan  dan setelah tahun 70-an di pegang oleh pemerintah perikanan..Luas TPI  ini sekitar 2 hektar. Berlokasi di desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak Lombok Timur. TPI Tanjung Luar memiliki Kepala TPI  A.S. Syamsudin, S.Pi. Kepala tat usah, Pono Harianto Sekretaris, Bendahara Stap lokal : 6 orang Juru lelang, Juru pungut,Petugas kebersihan : 3 orang. Memiliki 15 unit perahu/kapal kecil, 67 unit kapal dengan mesin tempel dan 1000 kapal/perahu dengan mesin ketinting yang merupakan milik pribadi para nelayan. Di TPI Tanjung Luar dijual berbagai jenis ikan dan hasil laut lainnya seperti, udang cumi-cumi, dan kepiting. Pendistribusian ikan lebih banyak ditujukan kepada para konsumen lokal sepulau Lombok, seperti Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Ikan - ikan yang dilelang juga tidak hanya berasal dari Tanjung Luar namun ada juga ikan yang datang dari Ampenan, Labuan Lombok dll. Sehingga ada juga ikan yang tidak segar. Untuk penanganan ikan yang masih segar biasanya untuk mengawetkan menggunakan es batu. Sementara di TPI Tanjung Luar tersedia pula tempat pemindangan ikan serta apabila hasil nelayan melimpah dilakukan pengasinan, limbah ikan digunakan sebagai makanan ternak. Hasil sampingan TPI Tanjung Luar ini adalah minyak dan tepung ikan.
      SARAN
A.    Dalam membeli ikan di pasar maupun TPI konnsumen harus pandai-pandai memilih serta membedakan antara ikan segar atau tidak, karena banyak ikan yang dijual dipasaran tidak segar.
B.     Di TPI Tanjung Luar Terdapat ikan maupun potongan daging ikan yang besar  yang langsung di geletakkan di atas tanah sehingga kebersihan kurang terjamin. Semoga kedepannya TPI tanjung luar dapat meningkatkan kebersihan sehingga bau busuk tidak terlalu menyengat dan diusahakan ikan-ikan hasil tangkapan maupun yang sudah dipotong tidak digeletakkan diatas tanah.




DAFTAR PUSTAKA

Muchtadi, Tien R, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Superindo.2012. Tips memilih ikan segar untuk memasak.Jakatra:Penerbit Bhratara
Abdulla,S I 1988.perternakan Indonesia.Jakarta :Penerbit Alfabeta.